"Berani sekali itu bermasalah, takut sekali itu juga bermasalah. Be in balance, temukan keseimbangan," jelasnya.
Hal tersebut juga berlaku bagi anak.
"Anak perlu kita ajari, bahwa boleh saja merasa cemas atau takut, tidak apa-apa. Tapi kita belajar sama-sama, menemukan sama-sama cara-cara untuk menghadapi hal ini," jelasnya.
"Menemukan strategi bermain, menemukan waktu bersama untuk bermain, menemukan waktu bersama dengan teman untuk bertemu, atau secara virtual (bertemu)," demikian dr. Jiemi.
KOMENTAR ANDA