5. Turki
Di Negara Recep Tayyip Erdogan ini, 1 dari 10 warganya sudah mendapat imunisasi covid-19. Negara ini memutuskan untuk memprioritaskan sekolah-sekolah di pedasaan yang dibuka kembali pada 15 Februari 2021.
Sementara, sekolah di seluruh Turki sudah diperbolehkan buka sejak 1 Maret kemarin, namun hanya untuk kelas 8 dan 12 yang akan mengikuti ujian akhir. Selain itu, belum ada keputusan dari pemerintah.
Proses belajar.mengajar sendiri berjalan bertahap, 2 hari online dan 3 hari di dalam kelas (hybrid). Semua kebijakan diserahkan pada Pemerintah Daerah.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Apa yang sebaiknya menjadi pertimbangan pemerintah sebelum memutuskan membuka kembali sekolah?
Mengutip laman Instagram @pandemictalks, ada 5 hal yang bisa dijadikan pertimbangan, yaitu:
• Memastikan vaksinasi sudah mencakup berbagai kalangan masyarakat dalam jumlah yang masif agar dapat mencegah penularan di lingkungan sekolah.
• Prosedur pembukaan sekolah yang sama di setiap daerah, termasuk soal penutupan kembali.
• Tetap memberlakukan Prokes 5M dalam lingkungan sekolah.
• Menerapkan sistem pembelajaran hybrid.
• Membuat prioritas, pelajar mana yang bisa mengikuti sekolah tatap muka.
Hal ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah, mengingat jumlah anak usia 0-18 tahun yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 12,1 persen dari total kasus. Angka ini naik 2 kali lipat dibandingkan akhir tahun lalu. Bahkan, tingkat kematiannya mencapai 0,47 persen.
Fakta lainnya, beberapa daerah yang membuka kembali sekolah justru memunculkan klaster-klaster sekolah baru. Bisa dilihat dari data per 18 Desember 2020, bahwa dari klaster sekolah yang terbentuk mencatat sebanyak 3.771 kasus. Jumlah ini diperkirakan meningkat, mengingat tahun ini beberapa daerah menyusul membuka sekolah kembali.
KOMENTAR ANDA