"Jika seseorang positif Covid-19, puasalah. Saya punya banyak literatur yang menunjang pendapat saya. Saya tidak ngawur. Hal pertama yang harus dilakukan saat terkena Covid adalah tidur. Lebih utama dari yang lain. Karena ketika tidur, kita meng-off-kan saraf simpatetik yang identik dengan gas untuk inflamasi. Istirahat yang benar. Jangan sibuk update status atau bikin podcast. Minum obat bisa nanti dulu. Tidur jauh lebih penting," kata dr. Piprim.
Karena Covid menyebabkan inflamasi tidak terkendali, maka kita butuh rem darurat untuk menghentikannya. Tidur menjadi rem darurat untuk menghambat inflamasi.
"Kemudian puasa. Karena puasa membuat autofagi sangat efektif—menghancurkan virus dan membersihkan kotoran serta menghasilkan keton yang juga berfungsi sebagai antiinflamasi. Kemudian setop karbohidrat sampai hasil swab negatif," tambah dr. Piprim.
Olahraga dan puasa memang bukan hal yang nyaman dilakukan, tapi efek sesudahnya itulah yang menakjubkan untuk kesehatan tubuh. Terlebih lagi, puasa termasuk bagian dari ajaran banyak agama.
Barulah setelah virus sudah bisa dikendalikan dan berada dalam proses pemulihan, kita bisa makan banyak.
"Seperti kata Hippokrates, to eat when you're sick is to feed your sickness, itu maksudnya waktu awal sakit," kutip dr. Piprim sambil menegaskan bahwa pendapatnya bukanlah pedoman medis resmi Covid-19 namun tetap memiliki banyak literatur yang mendukung.
KOMENTAR ANDA