Sedangkan kaum Yahudi terkejut ketika melihat Nabi Muhammad berhasil menang. Mereka sangat malu, karena sebelumnya terlanjur mengabarkan berita palsu tentang kekalahan kaum muslimin.
Perang Badar menelan korban jiwa. Ada 14 orang muslim yang mati syahid, 6 korban dari Muhajirin dan 8 orang dari Anshar. Korban terbesar dari pihak musyrikin, ada 70 orang yang tewas dan 70 lainnya ditawan yang dibawa juga ke Madinah.
Nabi Muhammad meminta pendapat sahabat-sahabatnya tentang nasib tawanan perang. Abu Bakar mengusulkan untuk menerima tebusan dari keluarga tawanan. Umar bin Khattab berpendapat tawanan itu harus dihukum mati.
Akhirnya, Rasulullah menunjukkan kemuliaan hati dengan memutuskan untuk menerima tebusan. Setelah ditebus oleh keluarganya, satu per satu tawanan Quraisy dikembalikan ke Makkah.
Ternyata masih ada tawanan yang tidak mampu ditebus oleh keluarganya. Kebaikan hati Nabi Muhammad terlihat dalam menyelesaikan kasus ini. Tawanan yang bisa membaca dan menulis, mereka dapat menebus diri dengan mengajar. Tugas mereka mengajarkan baca tulis sepuluh anak Madinah. Setelah anak-anak itu mahir, barulah mereka dibebaskan, pulang ke Makkah.
Namun, beberapa tawanan juga kemudian hari dibebaskan tanpa tebusan. Karena keuangan keluarga mereka yang sangat miskin. Dengan cara baik-baik masalah tawanan perang pun diselesaikan. Sehingga kemenangan Perang Badar menjadi kebahagiaan bagi banyak orang.
Kemenangan di Perang Badar menjadikan Rasulullah semakin dihormati. Penduduk Madinah bersyukur memiiliki pemimpin yang hebat. Sejak peristiwa itu, lebih banyak orang yang memeluk Islam.
KOMENTAR ANDA