Wapres Ma'ruf Amin-Gubernur BI-MenkopUKM dalam pembukaan ISEF-HEI 2023 (26/10)/Dok. HEI
Wapres Ma'ruf Amin-Gubernur BI-MenkopUKM dalam pembukaan ISEF-HEI 2023 (26/10)/Dok. HEI
KOMENTAR

INDONESIA Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 resmi dibuka pada hari ini oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin.

Digelar selama lima hari, ISEF 2023 mengusung tema “Accelerating Sharia Economy and Finance Through Digitalization for Inclusive and Sustainable Growth”, ISEF tahun ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 25-29 Oktober 2023.

Gelaran ISEF 2023 menghadirkan sebanyak 793 exhibitor dari Indonesia serta 20 negara sahabat. Menempati area seluas 10.000 m2, ISEF 2023 dimeriahkan 62 rangkaian agenda seminar, talkshow, dan berbagai event lain yang melibatkan 22 Kementerian/Lembaga, 37 asosiasi, 1.003 pelaku industri, dan 46 mitra internasional.

ISEF yang telah diinisiasi oleh Bank Indonesia sejak 2014 menargetkan setidaknya 40.000 pengunjung, termasuk buyers dan investor dari dalam negeri dan mancanegara.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memuji pelaksanaan ISEF yang tahun ke tahun berhasil menunjukkan peningkatan prestasi.

“Satu dekade ISEF, makin mendekatkan Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Inilah hasil dari niat suci dan ikhtiar yang insya Allah diridhai, yaitu menjadi hamzah washal, wasilah untuk ekosistem ekonomi syariah. Dan di tahun ini kita juga akan meluncurkan masterplan industri halal Indonesia 2023-2029,” kata Gubernur BI dalam sambutannya di JCC pada Kamis (26/10).

Apresiasi terhadap penyelenggaraan ISEF juga disampaikan Wapres Ma’ruf Amin yang menurutnya berkontribusi dalam meningkatkan literasi serta pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.

Menurut Wapres, tingkat literasi ekonomi dan keuangan syariah Tanah Air yang saat ini masih berada di angka 23,3 persen diharapkan dapat meningkat menjadi 50 persen pada tahun 2025.

“Semakin besar literasi ekonomi dan keuangan syariah, semakin besar pula penerimaan dan penggunaan produk ekonomi dan keuangan syariah oleh masyarakat, yang berujung pada peningkatan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional,” jelas Wapres Ma’ruf Amin.

Untuk itu, Wapres meminta kepada seluruh pegiat ekonomi syariah untuk terus meningkatkan dan memperluas pemanfaatan digitalisasi dan inovasi digital sebagai penggerak utama dan keuangan syariah yang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri halal.

Salah satu program digitalisasi yang dikembangkan yaitu aplikasi Satu Wakaf yang diluncurkan bersamaan dengan penyelenggaraan ISEF hari ini sebagai wujud digitalisasi di sektor dana sosial syariah yang akan meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan wakaf.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan peluncuran masterplan industri halal Indonesia sebagai dokumen penting bagi keberlanjutan pengembangan industri halal Tanah Air.

Termasuk mendorong pertumbuhan jumlah pengusaha muslim atau syariah, melalui program inkubasi, penguatan kapasitas pengusaha yang sudah eksis, dan menghijrahkan pengusaha yang konvensional menjadi syariah.

Kolaborasi ISEF-HEI (Halal Expo Indonesia) merupakan salah satu ikhitiar yang memperkuat mata rantai ekonsistem ekonomi syariah di Indonesia. Menjadi ajang pameran Business to Business sekaligus Business to Consumer terbesar di Indonesia, lengkap dengan berbagai program acara menarik seperti International Conference, Business Matchmaking, Business Forum, dan special event lainnya.

Di area seluas 3.500 meter persegi di hall A, HEI menghadirkan 120 booth yang terdiri pelaku bisnis dari dalam dan luar negeri, mulai dari Malaysia, Kamboja, Jepang, Belarusia, China, India, Mesir, Iran, Ethiopia, Arab Saudi, Srilanka, Yordania, Turki, Amerika Serikat, hingga Palestina.

Serangkaian konferensi selama gelaran ini membahas tema-tema aktual, d iantaranya kesempatan dan tantangan produk-produk Indonesia menembus pasar global, khususnya di Jepang, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan China.

CFO PT Halal Expo Indonesia, Aryo Wibisono, mengatakan rangkaian konferensi yang digelar selama HEI bertujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah sekaligus memperluas jejaring dengan mitra HEI di luar negeri, di antaranya Saudi International Halal Expo, Halal Expo Nigeria, Halal Expo London, Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), Korea Halal Authority, Halal Control Germany, Vietnam Halal Center, Japan Halal Certification Promotion Organization, Cape Malay Consultant dan lainnya.

Halal Expo Indonesia juga baru saja menandatangani perjanjian strategis dengan Wasabih, sebuah komunitas online ekonomi syariah yang diperhitungkan di dunia. Anggotanya terdiri dari para profesional dan pelaku bisnis halal.

Melalui platform Wasabih, berbagai bisnis halal akan saling terhubung sehingga dapat mempermudah pelaku usaha dalam menemukan mitra bisnis yang cocok, merencanakan pertemuan dan melakukan deal business (business matchmaking).

Dalam gelaran HEI di ISEF 2023, Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) sebagai mitra strategis turut menyuguhkan program Export Academy – sebuah ekosistem pengembangan SDM ekspor yang digagas oleh KPMI bekerja sama dengan Nudira Learning Centre, Aspenku dan Hibbu Creative House – siap meningkatkan skalasi bisnis para pelaku bisnis produk halal menuju pasar global.




Milad ke-12 Komunitas Jurnalis Berhijab: Hadirkan "KJB Goes to Campus" yang Menginspirasi

Sebelumnya

BKGN 2024: Pepsodent x BAZNAS Menyebarluaskan Edukasi dan Layanan Kesehatan Gigi Gratis bagi 5000 Anak Yatim Piatu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E