Melalui program tersebut, Ketua Umum KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung memastikan pelaku usaha tidak hanya mendapatkan pembelajaran bisnis secara online melalui video pembelajaran berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), sekaligus secara offline melalui pendampingan intensif dan terus menerus agar pelaku usaha bisa berkembang optimal di pasar internasional.
“Kami secara simultan melakukan pendampingan teknis bagaimana meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi, dukungan pemasaran dan promosi melalui kegiatan misi dagang dan pameran dagang di dalam dan luar negeri. Selain itu kami memberikan dukungan pembiayaan ekspor dalam skema syariah dengan mitra strategis KPMI. Bahkan membantu pelaku usaha yang kapasitas produksinya sedikit untuk mengikuti program ekspor bersama,” ungkap Rachmat Sutarnas Marpaung.
Selama HEI berlangsung, pelaku usaha berkesempatan pula mengikuti business matching yang diselenggarakan KPMI. Proses business matching ini, menurut Rachmat Sutarnas Marpaung dilaksanakan sejak sebelum gelaran HEI di ISEF untuk mengetahui kebutuhan buyer dan mempertemukan dengan seller terkait. Saat HEI inilah, buyer dan seller dapat bertatap muka langsung di business lounge atau booth mereka.
KOMENTAR ANDA