Ia minta untuk terus mewaspadai apa itu gerakan gerakan inkar sunnah. Ia juga minta untuk mewaspadai apa yang disebut alquraniun, yang mencukupkan diri kepada Al Quran saja tanpa berpedoman kepada sunnah Nabi Muhammad SAW.
Grand Syekh Al Azhar berharap kepada organisasi Muhammadiyah untuk terus memberikan pencerahan kepada dunia khususnya umat Islam untuk menegakkan sunnah dengan sebaik-baiknya, bagaimana mewujudkan masyarakat Islam yang rahmatan lil’alamin merujuk kepada al Quran dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Secara terpisah, Abduk Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berterima kasih atas kehormatan mendapat kunjungan Grand Syekh Al Azhar. Pertemuan tersebut dihadiri para tokoh lintas agama, berbagai ormas Islam, jajaran pimpinan perguruan tinggi, majelis dan lembaga tingkat pusat, dan pimpinan Muhammadiyah Boarding School.
Di antara para tokoh yang hadir tampak Prof M Quraish Shihab, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Ketua Alumni Al Azhar di Indonesia, Sekretaris Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Perwakilan Persatuan Gereja Indonesia (PGI)
Selain banyak tokoh Muhammadiyah yang lulusan al-Azhar. Abdul Mu’ti melihat banyak kesamaan antara Muhammadiyah dan al-Azhar. Muhammadiyah dan al-Azhar berkomitmen untuk membangun Islam yang berkemajuan dengan kemajuan ekonomi dan pendidikan.
Fahmi Salim, Ketua Divisi Tabligh Global Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah bangga dan bersyukur atas kunjungan Grand Syekh Al Azhar.
Ia juga gembira Grand Al Azhar menyampaikan secara langsung memberikan 10 beasiswa untuk pelajar-pelajar lulusan pesantren dan sekolah Muhammadiyah. Teriring harapan jumlah beasiswa itu akan bertambah di tahun-tahun mendatang.
KOMENTAR ANDA